Hakikatnya pujian adalah ujian..Sering melalaikan dan melenakan.
Bahkan gara-gara pujian muncul sifat ujub.. Bangga dengan amal ; dan ini penghapus pahala amal.. Seperti butiran debu di atas batu licin tertiup angin, hilang tiada berbekas dan tak terkenang...
Gara-gara pujian bisa berhenti beramal, merasa "punya" pahalanya, seakan-akan yang bisa melakukan adalah dirinya..
Padahal seseorang bisa beramal karena Allah berkehendak ia beramal.. Itu nama nya TAUFIQ.
TAUFIQ itu.."Pertemuan keinginan baik manusia dengan kehendak Allah SWT".
Berbahagialah yang merendah saat beramal.. "Alhamdulillah Saya bisa ngaji semata-mata Allah-lah yang menuntun nya.."
Ibarat padi semakin berisi semakin merunduk..
Ibarat akar, setinggi dan sekokoh apapun pohon..akarnya bersembunyi, dan jarang tersebutkan.
Malu-lah dengan pujian.. Yang terkadang jauh dari realita yang sesungguhnya.. Bertopeng Aib.
Padahal lebih banyak keburukan "ketimbang" amal sholeh.. Karena Allah telah tutupi maka masih terlihat indah..
Pemilik sejati diri ini adalh Allah..Berikut hati dan amalnya..Merendahlah, kau pasti dimulyakan di sisi Nya..
subhanallah kata katanya.. ^^
BalasHapusmemang pujian yang berlebihan juga ga baik buat orang yang telah di puji tersebut, bisa jadi bumerang. maksudnya, jika sedikit sedikit di puji, mana tau letak kesalahannya apa. yang ada orang yang sering dipuji tersebut akan bilang "saya benar, karena saya sering diberi pujian berarti saya baik" (meskipun dia salah).
nice lah artikelnya.. ^^