Home » » Umur 25 Tahun, Tapi Usia Baru 5 Tahun

Umur 25 Tahun, Tapi Usia Baru 5 Tahun

SAAT kuliah sarjana dulu, dosenku menceritakan sebuah kisah yang sangat menarik. Dosenku bercerita tentang seorang kakek tua yang ditanya oleh seorang pemuda mengenai umurnya. Kira-kira dialog dalam cerita itu bisa digambarkan seperti di bawah ini:

“Maaf kek, umur kakek sekarang bapa?” tanyanya.

“Umurku sudah 70 tahun nak, tapi sesungguhnya usiaku baru 20 tahun,” jawabnya dengan tenang.

“Maksudnya gimana kek, umur kakek 70 tahun, tapi usianya baru 20 tahun” tanyanya dengan rasa penasaran.

“Gini nak maksud kakek, selama 50 tahun, hidup kakek hanya diisi dengan hura-hura, bersenang-senang belaka. Nah, baru 20 tahun ke belakang ini lah, hidup kakek merasa lebih baik. Mendalami ilmu agama, beribadah dengan benar dan mencoba memberikan manfaat kepada orang lain” jelas kakek kepada pemuda.

“Oooh, begitu ya” jawab pemuda itu sambil mengangguk penuh takzim mencerna jawaban sang kakek.

Intinya, menurut dosenku, dari cerita itu adalah hidup seseorang itu bisa dianggap bernilai, ketika seseorang itu tidak menyia-nyiakan waktu hidupnya dengan berhura-hura yang melanggar batas agama, dan hidupnya pun bisa bermanfaat bagi orang lain.

Tanggal 1 Nopember 2013 umurku genap 25 tahun, karena aku dilahirkan pada tanggal 1 Nopember 1988. Cerita dosenku ini kembali terngiang dalam ingatanku. Aku juga mencoba mengaitkannya dengan kondisi hidupku sekarang. Jika kakek itu berumur 70 tahun, tapi merasa usianya 20 tahun, maka aku juga ingin mengatakan, “ saat ini umurku 25 tahun, tapi usiaku baru 5 tahun”.

Aku merasa 20 tahun pertama hidupku, aku lalui dengan tanpa petunjuk. Sejak kecil memang aku sudah bisa membaca Al-Qur’an, melaksanakan shalat, zakat, shaum, tapi aku merasa itu semua aku lakukan tanpa pemahaman yang benar. Kering kerontang. Bahasa aku lainnya 20 tahun pertama itu adalah masa jahiliyah.

Subhanallah...

Baru 5 tahun lalu lah, tepatnya tahun 2008, aku merasa hidupku baru dimulai, karena pada tahun itulah aku mulai mempelajari dan memahami ajaran Islam melalui Dewan Kemakmuran Masjid yang ada di kampusku. Pada tahun itu juga, aku secara sadar disertai pemahaman mengikrarkan Allah sebagai Rabb, Islam sebagai Din, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rosul. Sejak itu juga aku mencoba untuk menjadi orang yang lebih bermanfaat lagi, dan meninggalkan perbuatan-perbuatan jahiliyah. “Umurku 25 tahun, tapi usiaku baru 5 tahun”…

0 komentar:

Posting Komentar