Niat menikah tentunya karena Allah SWT karena menikah adalah ibadah. Karena menikah juga merupakan perintahNya. Coba kawan dicek dalam Al-Qur’an surah An-Nur ayat 32. “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kaurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS. An-Nur : 32).
Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.(QS. Al-baqarah [2]: 187)
1. Kita semua ingin rumah tangga layaknya surga agar penghuninya betah di dalamnya.
2. Dan ketahuilah, ciri utama penduduk surga di antaranya bicara yang lembut. Tidak suka teriak atau membentak.
3. Kebiasaan berteriak justru merupakan ciri penduduk neraka. (QS 35:37)
4. Maka jika ada suara teriakan di dalam rumah, itu artinya suasana surga sudah berganti suasana neraka. Bahaya!
5. Sebab, kebiasaan teriak atau bicara melebihi desibel suara normal akan mengeringkan cinta.
6. Sejatinya cinta adalah kelembutan. Dan tidaklah sesuatu disertai kelembutan kecuali akan memperhiasnya. (Hadits)
7. Itulah kenapa bukti cinta kepada Allah diminta kita tuk berdzikir dengan suara yang lembut, tidak berteriak di hadapanNya. (QS 7:205)
8. Dan kebiasaan berteriak di dalam rumah tangga sejatinya akan mengurangi rasa cinta.
9. Sulit kita lihat sepasang pengantin yang dimabuk cinta berbicara sambil teriak-. Kebalikannya, mereka malah suka bisik-bisik.
10. Pelan. Tapi nge-jlebb ke hati. Sebab meski tanpa suara, hati berteriak memproklamirkan cinta.
11. Penting bagi setiap keluarga yang merindukan suasana surga agar mengurangi teriakan di dalam rumah, terlebih untuk anak-anak kita.
12. Kebiasaan berteriak atau membentak di depan anak diakui oleh para ahli akan mengaktifkan batang otak anak.
13. Batang otak itu yang disebut otak reptil atau otak refleks. Anak cenderung merespon masalah tanpa berpikir.
14. Diledek teman refleks memukul. Ini tersebab batang otaknya lebih dominan daripada korteksnya yang ajak dia tuk berpikir.
15. Anak yang batang otaknya menebal cenderung merespon sesuatu dengan prinsip 'flight or fight'.
16. Solusi jarang keluar dari anak dengan model begini. Yang ada adalah puaskan emosi.
17. Maka anak-anak yang gampang marah, tawuran dan sebagainya bisa dibilang karena batang otaknya cenderung lebih dominan.
18. Dan kalau ditelusuri penyebab awalnya yakni kebiasaan dibentak atau diteriaki dari kecil baik oleh ortu atau guru.
19. Dampak berikutnya dari kebiasaan berteriak di hadapan anak adalah menghancurkan sel otaknya.
20. Satu kali teriakan kepada anak di bawah usia 5thn akan menghancurkan 10ribu sel otaknya setiap teriakan.
21. So, hitung deh udah berapa kali bentak anak. Kalikan 10rb. Maka itulah dosa kita yang buat anak kita gak pintar-pintar.
22. Dan berteriak ini belum tentu membentak. Bisa jadi sekedar bercanda untuk menyemangati. Ini tetap bahaya dan terlarang.
23. Kalau mau teriak di lapangan aja dimana jarak ke anak kira-kira seratus meter .
24. Kembali kepada inti rumah tangga surga. Yakni kebiasaan bicara lembut. Bahkan bisik-bisik di telinga anak tumbuhkan cinta.
25. Tentu kelembutan ini bukan berarti abaikan ketegasan
26. Sebab ketegasan itu bisa dilakukan tanpa harus teriak.
27. So, jika ada yg teriak-teriak di rumah kita, katakan : ini rumah surga. Di surga bicaranya lembut. Hanya penduduk neraka yang suka teriak
28. Kesimpulannya, jika ingin memperbaiki pola asuh dan hubungan harmonis dalam rumah tangga, perbaiki cara komunikasi kita
29. Dengan perbaikan komunikasi, maka menjadi baik lah amalan kita yang lainnya (QS 33:70-71)
Semoga rumah tangga kita akan dipenuhi dengan sakinah. mawaddah, wa rahmah.
0 komentar:
Posting Komentar