Home » , » Macam-macam dan Panduan Shalat Sunnah (1)

Macam-macam dan Panduan Shalat Sunnah (1)

Macam-macam dan Panduan Shalat Sunnah
Shalat Dhuha
=.. Adalah shalat sunnah yang dikerjakan ketika matahari baru naik. Jumlah rakaatnya minimal 2 maksimal 12. Dari Anas berkata Rasulullah "Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga" (H.R. Tarmiji dan Abu Majah).

Shalat Tahiyatul Masjid
=.. Yaitu shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan ketika memasuki masjid, sebelum duduk, dengan maksud untuk menghormati masjid. Rasulullah bersabda "Apabila seseorang diantara kamu masuk masjid, maka janganlah hendak duduk sebelum shalat dua rakaat lebih dahulu" (H.R. Bukhari dan Muslim).

Shalat Tahajud
=.. Adalah shalat sunnah pada waktu malam. Sebaiknya lewat tengah malam. Dan setelah tidur. Minimal 2 rakaat maksimal sebatas kemampuan kita. Keutamaan shalat ini, diterangkan dalam Al-Qur’an. "Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji" (Q.S. Al Isra : 79 ).

Shalat Rawatib
=.. Adalah shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardhu.

“Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat setelah zhuhur, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya` dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. At-Tirmizi no. 379 dan An-Nasai no. 1772 dari Aisyah)

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radliallahu ‘anhu dia berkata: “Aku menghafal sesuatu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berupa shalat sunnat sepuluh raka’at yaitu; dua raka’at sebelum shalat zuhur, dua raka’at sesudahnya, dua raka’at sesudah shalat maghrib di rumah beliau, dua raka’at sesudah shalat isya’ di rumah beliau, dan dua raka’at sebelum shalat subuh.” (HR. Al-Bukhari no. 937, 1165, 1173, 1180 dan Muslim no. 729)


     - Qabliyah, dikerjakan sebelum shalat wajib.
          Waktu Qabliyah : 2 rakaat sebelum subuh, dan sunnahnya dikerjakan di                                          rumah.
                                    2 rakaat sebelum zuhur, dan bisa juga 4 rakaat.
                                    4 rakaat sebelum ashar
      - Ba’diyyah, dikerjakan setelah shalat wajib.
          Waktu Ba'diyyah : 2 rakaat setelah zuhur
                                     2 rakaat setelah jumat
                                     2 rakaat setelah maghrib, dan sunnahnya dikerjakan                                           di rumah.
                                     2 rakaat setelah isya, dan sunnahnya dikerjakan di                                             rumah.

Shalat Witir
=.. Shalat Sunah dengan jumlah Raka’at satu, dua, tiga, lima, tujuh dan maksimal sebelas Raka’at yang dikerjakan setelah Shalat Isya sampai terbitnya fajar atau masuk waktu Shalat Subuh dan untuk Hukum Mengerjakan Shalat Witir ini adalah sunah tetapi shalat sunah yang sangat penting untuk di kerjakan, karena Allah SWT sangat menyukai witir seperti Hadist yang berbunyi, 

     ”Hai Para Pencita – cita Al-Qur’an kerjakanlah Shalat Witir sebab Allah SWT itu tunggal dan dia suka kepada bilangan witir ”.

Seseorang yg mengerjakan-nya akan mendapatkan pahala yang begitu besar karena Allah SWT sangat mencintai witir dan menyukai sesuatu yang ganjil dan Nabi Muhammad Saw juga pernah bersabda yang berbunyi, 

     ”Sesungguhnya Allah SWT telah menambahkan kalian dengan Satu Shalat yang Shalat itu lebih baik untuk dirimu dari pada unta yang merah yakni Shalat Witir ”.

Shalat Hari Raya
=.. Adalah shalat Idul Fitri pada 1 Syawal dan Idul Adha pada 10 Dzulhijah. Hukumnya sunat Mu’akad (dianjurkan).

"Sesungguhnya kami telah memberi engkau (yaa Muhammad) akan kebajikan yang banyak, sebab itu shalatlah engkau dan berqurbanlah karena Tuhanmu ‘ pada Idul Adha – "(Q.S. Al Kautsar.1-2)

Dari Ibnu Umar "Rasulullah, Abu Bakar, Umar pernah melakukan shalat pada dua hari raya sebelum berkhutbah."(H.R. Jama’ah).

Shalat Istiqa’
=.. Adalah shalat sunat yang dikerjakan untuk memohon hujan kepada Allah SWT.

Maka aku katakan kepada mereka: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, –sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun–,niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai” (QS. Nuh: 10-12)

0 komentar:

Posting Komentar